Jodoh

Berbicara tentang jodoh memang tak ada habisnya. Topik seputar jodoh selalu hangat untuk diperbincangkan. Menjadi tema diskusi utama dalam berbagai kajian yang jumlah peminatnya terbilang selalu membludak secara signifikan.

Fakta yang mencengangkan adalah kebanyakan dari peminat topik ini adalah dari kalangan jomblo. Termasuk mungkin kamu yang sedang membaca tulisan ini.

Untuk kamu yang masih single mungkin merasa khawatir dan cemas ketika membicarakan topik seputar jodoh. Bagaimana tidak, setiap hari kamu disuguhkan dengan berbagai informasi yang menyuarakan nikah muda, tips memilih jodoh yang ideal, dan sebagainya. Bahkan saat ini banyak sekali akun media sosial yang menawarkan jasa menjemput jodoh bagi pria maupun wanita.

Ada hal yang lebih mengiris hati lagi, yaitu ketika hampir setiap weekend kamu harus menerima undangan pernikahan teman dan dengan sangat berat hati harus datang sebagai tanda penghormatan.

Kemudian, pertanyaan menggelikan pun datang berseliweran dari orang sekitar

“Kamu kapan nyusul?”

atau

“Kok, dateng sendiri? Jomblo, ya?”.

Singgasana pelaminan pun seakan ingin kamu robohkan saat itu juga dan berlari ke luar ruangan sambil berteriak,

“Allah, di mana jodohku?”

Kadang kala kamu memang tak sabar dalam menanti kedatangan jodoh. Rasanya ingin segera bertemu tanpa melalui berbagai lika-liku yang memilukan. Atau mungkin kamu terlalu lelah dikecewakan akibat ta ‘aruf yang gagal di tengah jalan dan sebagainya.

Jodoh tidak kunjung datang tentu banyak sebabnya. Bisa karena masih ada kemaksiatan yang masih dilakukan dan belum terampuni. Bisa juga karena memang kamu belum siap untuk menerima kehadirannya sehingga Allah pun menunda jodohmu.

Lantas apa usaha yang sudah kamu lakukan selama ini? Hanya diam termenung di kamar tanpa berbuat apa-apa? Sudah berusaha tapi tak kunjung menghasilkan? Mungkin kamu kurang doa. Tiga doa ini bisa menjadi amalan yang patut kamu coba dan bisa mendekatkanmu dengan jodoh idamanmu. Doa – doa ini berasal dari Al-Qur’an loh.

1. Surah Al-Anbiya’ ayat 89

رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَ أَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ 

(Rabbi laa tadzarnii fardan wa anta khairul waaritsiin)

“Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik.” Kisah doa ini bermula dari cerita Nabi Zakaria yang tak kunjung diberikan keturunan setelah hidup puluhan tahun lamanya.

Kemudian, doa ini pun menjadi familiar digunakan untuk memohon agar didekatkan dengan jodoh. Para jomblo yang sering menyebut dirinya Jofisa (Jomblo fii sabiilillah)  menjadikan doa ini sebagai senjata ampuh dalam upaya menjemput jodoh idaman tanpa melalui pacaran. Kamu harus coba!

2. Surah Al-Furqan ayat 74

رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ أَزْوَاجِنِا وَ ذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ

(Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzuriyyatinaa qurrota a’yun)

Bagi sebagian orang doa ini pasti sangat familiar karena sering digunakan dalam bacaan setelah shalat (baca: wirid). Doa ini memiliki arti, “Ya Tuhan kami,  anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan dari kalangan kami sebagai penenang hati.”

    3. Surah Al-Qashash ayat 24

رَبِّ إِنِّيْ لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرِ فَقِيْرٌ

(Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqiirun)

Terakhir adalah doa yang sempat diucapkan oleh Nabi Musa yang artinya, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” Ada yang menafsirkan kata “kebaikan” dalam ayat tersebut adalah jodoh. Karena jodoh adalah bagian dari kebaikan yang mampu mengantarkan pada keridhaan Allah.

Itulah 3 doa yang mampu mendekatkanmu dengan jodoh jika diamalkan terus menerus.  Namun, bukan serta merta kamu hanya menanti dan berdoa saja. Jodoh adalah bagian dari takdir Allah yang harus diupayakan bukan dipasrahkan tanpa dibarengi usaha dan doa.

Karena usaha tanpa dibarengi dengan doa ibarat orang yang ingin kenyang tanpa mau makan. Begitupun dengan doa tanpa dibarengi dengan usaha bagaikan pemanah tanpa busur (Ali Bin Abi Thalib).

Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud r.a, dikabarkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya proses penciptaan setiap orang dari kalian berada di perut ibunya selama 40 hari berupa segumpal air mani. Selanjutnya ia berubah menjadi segumpal darah dalam masa yang sama.

Kemudian, ia berubah menajdi segumpal daging dalam masa yang sama. Lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya di samping diperintahkan untuk menuliskan empat perkara, yakni  rezekinya, ajalnya, perilakunya, dan bahagia-celakanya” (HR Bukhari-Muslim).

Bila melihat hadis tersebut, sama sekali tidak ditemukan kata ‘jodoh’ di sana. Lalu apakah jodoh itu bukan bagian dari takdir Allah yang sudah ditetapkan? Dalam penafsiran lain, jodoh adalah bagian dari rezeki yang harus dijemput dan diupayakan. Sehingga jodoh yang didapatkan nanti akan bergantung pada sebesar apa usahamu dalam menggapainya.

Ketika kamu mengharapkan agar dipertemukan dengan jodoh yang mulia, maka muliakanlah dirimu terlebih dahulu. Ketika ingin mendapat yang baik, perbaiki juga dirimu. Karena apa yang didapatkan akan sepadan dengan apa yang telah dilakukan.

Jika memang semua usaha dan doa telah dilakukan tapi tak kunjung mendapatkan jawaban, jangan pernah berputus asa dari kasih sayang Allah.

Karena Dia pun tak pernah lelah memberi rahmat kepada hamba-Nya. Sekelam apa pun kisah pilu di masa lalumu, seburuk apa pun akhlakmu dahulu, kamu harus tetap memiliki harapan tinggi agar dipertemukan dengan seseorang yang kamu idamkan. Hal tersebut tentunya harus dibarengi dengan usaha yang mampu mendatangkan keridhaan-Nya.

Namun, sering kali kamu berburuk sangka pada Allah dengan mengira bahwa seorang hamba harus berharap sesuai dengan batasannya, tidak boleh berlebihan ataupun berharap hal yang terlalu tinggi dan sulit terkabulkan. Padahal dalam Al-Quran, Allah berjanji akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya. Mengapa kamu dengan lantangnya malah membatasi?

Mencintai itu bagian dari fitrah manusia dan jika berjodoh, ya itu bonusnya. Tetap yakinlah bahwa keduanya bisa diupayakan dengan senantiasa bermunajat kepada-Nya.

Rasulullah Saw. bersabda , “Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa” (Sunan Ibnu Majah).

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah jangan pernah memaksa Allah untuk menjodohkanmu dengan si A, B, C, dan sebagainya. Tetapi, yakinlah bahwa Allah tahu mana yang terbaikbagimu. Mungkin Allah tidak mengabulkan apa yang kamu inginkan tapi Dia memberikan apa yang kamu butuhkan. Karena keinginan dan kebutuhan jelas berbeda.

Jangan pernah ragu meminta kepada Allah jodoh seperti apa yang kamu idamkan selama ia masih ada dalam kebaikan. Hanya saja ketika apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, jangan pernah menyalahkan-Nya. Kamu hanya berhak untuk berikhtiar, bukan memaksa kehendak Allah.Jatuh cinta itu mudah,namun membangun cinta yang sulit
Menentukan pilihan itu mudah,
tapi bertahan pada pilihan itulah yang sulit.

Begitulah pasang surut cinta di hati manusia
Tapi jika kita membangun cinta karna Allah,dan memasrahkan pilihan terbaik pada Allah,maka Allah pulalah yang akan meneguhkan hati kita diatas agamaNya.
Sehingga mudah bagi kita dalam membangun dan mempertahankan apa yang sudah Allah tetapkan untuk kita.

Sekiranya kamu ragu,maka tinggalkanlah
Dan jika kamu yakin,maka pertahankanlah
Karena dari keragu-raguan itulah yang akan menjerumuskanmu pada sesuatu yang tidak Allah ridhoi.CINTA KARNA ALLAH

Dua insan Yang dipertemukan Allah karna Sama" Saling Mencintai dipertemukan dalam akad yang menghalalkan mereka Cinta karna nafsu tidak akan pernah bertahan lama sedangkan ikatan cinta karna Allah akan bertahan lama sampai maut memisahkan dipertemukan bukan hanya didunia melainkan diakhirat juga akan dipertemukan kembali😉

Postingan populer dari blog ini

Pitungan jawa bab jejodohan edisi kejawen

Cara prosedur pengurusan stpt surat terdaftar pengobatan tradisional

Tuju macam tapa raga serta penjelasanya