pelakor/perebut suami orang

P E L A K O R

Merupakan sosok yang tidak diharapkan dalam setiap rumah tangga,
Sosok yang menjadi common enemy bagi setiap emak-emak di dunia ini,
Dia yang datang tak diundang tapi tak juga mau dipulangkan,
Dia yang datang saat seorang lelaki sudah mapan, tak peduli meskipun sang Lelaki sudah berkeluarga.

Dulu....

Perempuan yang ketahuan merebut suami orang, ia akan malu setengah mati. Bahkan keluarganya akan turut pula terkena getah perbuatannya. 

Kini?

Bahkan ada perempuan yang begitu bangga karena bisa mengambil hati lelaki yang sudah beristri. Dia merasa menang, merasa lebih baik dan pantas atas perempuan lain yang sudah bertahun-tahun menjadi seorang istri. 

Tapi, asal tahu saja bahwa lelaki yang sudah berselingkuh dari istrinya itu sebenarnya sudah tak ada harganya lagi...

Jika ia semula adalah lelaki yang bertanggung jawab terhadap keluarga, tatkala ia selingkuh maka hilang pula kemampuannya sebagai kepala keluarga. Jangan dikira rejeki yang didapat adalah murni lantaran usahanya sendiri, di dalamnya ada doa anak dan istri yang isa jadi justru paling berperan sehingga rejekinya begitu lancar dan berlimpah. Maka tatkala menyakiti istri yang solehah, bisa jadi rejekinya menjadi tak seperti dulu. 

Jika semula ia adalah sosok ayah yang baik, maka tatkala ia berselingkuh, ia sudah bukan lagi sosok yang bisa dijadikan panutan anak-anak. Hidupnya hanya dipenuhi keinginan pribadi gegara sibuk bersenang-senang dengan perempuan yang menerabas batasan. 

Jika semula ia adalah lelaki yang setia, maka tatkala ia selingkuh, ia tak lagi sama seperti dulu. Ia sudah 'tercemar' yang bisa jadi ketika pun ia menikahi perempuan selingkuhnya maka ia akan ketagihan mencari perempuan yang lain lagi.

Bisa jadi....

Maka lelaki sehebat apapun, akan menjadi tak berharga tatkala ia selingkuh dari pernikahannya (kecuali ia bertaubat penuh dan kembali berkomitmen kembali kepada keluarganya).

Karena menikah itu adalah tentang menjaga komitmen...

Bagaimana caranya?

#sadardiri

Seseorang yang sadar akan kekurangan diri dan kelebihan pasangan maka ia akan lebih menjaga agar tak mendua.
Apalagi yang mau dicari tatkala menyadari bahwa diri memiliki kekurangan yang pasti membuat pasangan harus banyak berkorban. Orang di luar sana mungkin terlihat lebih baik dari pasangan, namun belum tentu ia tetap baik seperti istri kita di rumah tatkala mengetahui sisi terlemah, termalas, teregois dan lain sebagainya. 

#jagakomitmen

Dalam berumah tangga itu pasti mengalami pasang surut perasaan terhadap pasangan. Wajar saja. Tapi yang tak boleh surut apalagi sampai mengendur dan akhirnya hilang adalah komitmen terhadap pernikahan. Ingat janji pernikahan yang begitu agung pernah diikrarkan, karena akad nikah termasuk dalam salah satu perjanjian yang dituliskan dalam al-qur'an. Maka jangan main-main dengan janji yang melibatkan Allah didalamnya.

Kunci awal bahagia dalam berumah tangga adalah yang terjaga komitmennya. Penting untuk tidak berpaling meski ada masalah apapun yang menghadang. Selama bukan persoalan yang menyangkut syariat, maka penting untuk menjaga rumah tangga agar tetap terjaga agar tidak sampai ke pengadilan agama.

#jagapandangan

Jangan merasa karena sudah menikah maka merasa diri terjaga. Hati masihlah labil, maka jangan main-main dengan;
Sering berduaan dengan rekan kerja yang bukan mahramnya,
Berlama-lama chat dengan lawan jenis dengan dalih sharing info, reuni atau apalah.
Stalking medsos orang yang dulu disukai, penyakit cinta lama bersemi kembali bisa saja terjadi lho.
Menghabiskan lebih waktu dengan selain pasangan (bisa berupa main games, seringkali dengan teman tanpa mengajak pasangan dll).
Dan masih banyak lagi....

Point pentingnya adalah agar kita tidak menempatkan orang lain sebagai prioritas, bukan pasangan. Kenyamanan sendiri tanpa pasangan adalah celah pertama hadirnya rasa ingin mencari kesenangan di luar pernikahan.

#ingatanak

Perempuan bukan objek pemuas keinginan seorang lelaki yang jika ia tak menemui sesuatu pada diri istrinya maka ia bisa mencari perempuan lain. Tidak ada satu alasan pun yang membenarkan adanya perselingkuhan. Apalagi jika memiliki anak perempuan, hati orang tua mana yang tidak sedih tatkala anak perempuannya diselingkuhi oleh suaminya. Ini bukan soal karma, tapi anak yang melihat perselingkuhan orang tuanya maka ia akan memiliki luka trauma yang sangat menyakitkan. Bagaimana ia bisa percaya membina rumah tangga jika ia melihat ayahnya dengan mudahnya mendua??

The last, but not the least...ingat Allah.

Ingat terus bahwa Dia selalu melihat kita. Setiap langkah kita. Hidup hanya sementara, bahagia di dunia itu hanya sebentar saja maka jangan habiskan waktu hanya untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan tuntunanNya.

------

Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...

Hidup berumah tangga memang tak mudah, tapi bisa dilewati saat tetap bersama. Selayak nasehat lama, jika pun kita tak mampu membahagiakan pasangan maka setidaknya kita tidak menyakitinya.



#      
 ... 

#subhanallahwabihamdihi

Postingan populer dari blog ini

Pitungan jawa bab jejodohan edisi kejawen

Cara prosedur pengurusan stpt surat terdaftar pengobatan tradisional

Tuju macam tapa raga serta penjelasanya